Sinopsis Film Pengkhianatan G30S/PKI (1984)

Sinopsis film Pengkhianatan G30S/PKI (1984)

Judul
Pengkhianatan G30S/PKI
Tayang
-
Durasi
3 jam 40 menit
Sutradara
Arifin C. Noer
Pemain
Bram Adrianto, Syu'bah Asa, Ade Irawan
Genre
Drama | Sejarah
IMDb Rating
5,9/10 (196)
Trailer
-

Sinopsis film Pengkhianatan G30S/PKI (1984)

DbFilm.web.id - Era Orde Baru di bawah kekuasaan Presiden Soeharto (alm.), dikenal sebagai era dimana produk-produk pada media benar-benar dikendalikan oleh pemerintah. Tidak jarang sejumlah acara televisi atau bahkan sejumlah film layar lebar diciptakan untuk kepentingan propaganda rezim Orde Baru tersebut.

Film "Pengkhianatan G 30 S/PKI" adalah salah satunya. Film ini diciptakan untuk menanamkan rasa benci penduduk Indonesia terhadap ancaman komunis, dengan menanamkan fakta-fakta sejarah yang hingga saat ini masih diperdebatkan kebenarannya. 

Pada era Orde Baru, setiap tanggal 30 Oktober, sehari sebelum hari peringatan kesaktian Pancasila, film ini selalu ditayangkan pada satu-satunya stasiun televisi milik pemerintah, TVRI. Bahkan, tontonan ini sifatnya wajib bagi sejumlah PNS dan anggota-anggota instansi pemerintah seperti TNI dan POLRI, dan selalu ditayangkan pada sejumlah bioskop pada bulan-bulan September dan Oktober. Film ini menyajikan tontonan yang sebenarnya sangat sadis, tetapi diwajibkan untuk ditonton oleh anak SD sekalipun di masa penayangannya.

Film "Pengkhianatan G 30 S/PKI" merupakan kisah versi rezim Orde Baru mengenai peristiwa yang terjadi pada malam 30 September 1965, malam berdarah yang disebut-sebut sebagai percobaan kudeta yang dilakoni oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) bersama sejumlah anteknya terhadap pemerintahan RI di bawah pimpinan Soekarno. Diawali dari latar belakang sejarah PKI untuk melakukan kudeta versi Orde Baru, berlanjut pada aksi penculikan tujuh jenderal (sebenarnya ada enam jenderal, dengan Lettu Pierre Tendean menggantikan Jenderal A.H. Nasution), lalu penumpasan PKI oleh TNI di bawah pimpinan Soeharto dan hal-hal yang terjadi di Indonesia selepas tragedi yang memilukan ini.

Durasi film yang sebenarnya sangat panjang, tiga setengah jam, dioptimalkan dengan baik oleh sutradara Arifin C. Noer (alm.) untuk menyajikan sebuah film yang memang ampuh mendoktrin penontonnya untuk membenci PKI dan menelan bulat-bulat semua visualisasi film ini yang berhubungan dengan kejadian 30 September. Walaupun fakta sejarah dari film ini diklaim terlalu mengagung-agungkan rezim Orde Baru, lalu pengemasannya dianggap sangat sadis dan brutal, tetapi film ini sebenarnya adalah sebuah film yang apik dan layak ditonton.

Helmi Fauziridwan

I am a Blogger who wants to share inspiration to people.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama